July-October 2021: Fire Nation Attack!!

Hello, it's me again. I've resumed my life this year from January until June, and now I will continue to talk about my life. Hehe.


Suddenly, I am not sure about July. What happened in July? I think, there was no something special. I still felt exhausted, I worked every Monday to Friday and became a full-time iKONIC on weekends. But, fire nation attacked, only a few days before July ended. In Indonesia, we called it, "sebelum negara api menyerang"


August was like a bomb. I am so stressed out. Many ups and downs. It really really stressed me out :(


Ah, I started to remember. July was peaceful. I managed to arrange my work and prepare research for my thesis. On July 27th, I was working from home and I planned to do a literature review for my research. I had prepared everything so I could concentrate and finish my reading target. And suddenly, I got a text message (no, actually it was a WhatsApp message) from my colleague in Cofight organization. She asked me if I have time to have a chit-chat? I couldn't say no at that time, and she gave me a google meet link. So I join the meeting in mute mode. That was the moment when the fire nation attacked.


Cofight was given a task to manage a quite massive program under BNPB (a disaster management organization) to lower Covid-19 cases in Yogyakarta. It was a good opportunity for me. I could work as program coordinator without selection process. But I am stressed out. In the first week, I started to think about whether I should continue or quit because the plan that I arrange in July was messed up. My research preparation was delayed. I cried more often. But leaving this team will be my loss.


I was stressed out because in the first four days we had meetings from 7 p.m. until 11 or 12 p.m. I couldn't do my job. My work piled up. And you know, I am not that kind of person. I am literally in the opposite polar from an ambitious person. I got easily more exhausted from social interaction. This coordinator team had many upcoming deadlines, many plan changes that were too sudden, and many extra tasks that needed to be done as soon as possible.


But, here I am. Today was August 29th and I am still in this team, maybe until next month. I felt sorry for my team because I realized my work was not that good but I still tried to help as much as I can. I interacted with soooooo many people this month. I am quite proud of myself. Good job (not so) little girl. At least, I am proud of myself.


Now, I want to talk about events that happened this August. First, Education Ministry Scholarship or "Beasiswa Unggulan Kemendikbud" application. Next month, September, I will start my master degree program. I had paid my first campus fee, which is 13 million IDR. Cry. So I need this scholarship so much. As usual, I prepared in hurry, close to the deadline. But everything went quite smoothly. I hope I can get this scholarship. Aamiin.

Second, it is a silly story. It is not me if it doesn't include a silly story. It was on the second week of August. I had some extra things to do:

- go to Mandiri bank to pay the campus fee

- go to BRI bank to open bank account required for BNPB

- go to Kotagede 2 primary health care to coordinate BNPB program.


- PAUSE -


hmm, I started to write this story on August 2021 and couldn't finish it. Now, the momentum has gone. But I will try to write again and move on to the next months and year.


But again, I will continue in Bahasa so I can finish it quickly. Pardon


Yak, jadii, karena aku perlu mampir-mampir ke beberapa bank dan izin ke puskesmas aku berangkat lebih pagi di hari itu, jam 8.00. Pertama, aku jalan ke bank Mandiri. Kalo gak salah itu udah hampir jam 8.30, tapi ternyata bank Mandiri masih tutup dan baru buka jam 9.00. Karena ga bisa buang-buang waktu cuma demi nunggu bank nya buka, akhirnya aku coba jalan ke belakang buat ke BRI, siapa tau bisa buka rekening dulu. Lagian, aku baru inget kalo di bank BRI juga bisa bayar UKT kampus.


Sampailah aku di belakang, masuk ke bank yang bangunan nya ada warna biru tua. Duduklah aku di customer service dan dengan percaya diri bilang kalo mau buka rekening. Anehnya pas itu, customer service nya bahkan harus nyari form di lemari karena di meja nya udah gak ada form buat buka rekening. Sambil nunggu customer service nya nyari form, aku pun melihat-lihat sekeliling. Terus, aku pun tersadar.


"Wait, wait, wait. Ini kok logonya bukan logo BRI ya."

Ku cermati dong, dan ternyata tulisannya: BPD, Bank Pembangunan Daerah

"Alamak, salah masuk bank!", gumamku dalam hati.


"Bu, maaf Bu, saya tidak jadi buka rekening. Ternyata salah saya bank Bu, maaf".

"Oh, iya, gapapa Mbak".


Aku pun keluar, dan ternyata ini emang bank BPD, bukan BRI. Bank BRI ada di sebelahnya. Wkwkwkw. Pas akhirnya udah masuk bank yang bener, bank BRI, bikin rekeningnya tetap tidak semulus itu saudara-saudara. Karena gabisa bikin offline, buka rekeningnya tetep harus online dan baru bisa diverifikasi kalo cust service nya udah dateng, which is, agak siangan.


"Heish, gagal maning".


Akhirnya, aku cuma bayar UKT, terus balik lagi ke Tulip buat coba bikin rekening online. Habis itu, aku nunggu jam 11-an, lalu berangkat ke Puskesmas Kotagede 2 buat ketemuan sama Kapus-nya. Mm, nothing really special, pertemuan nya cukup lancar. Ya, bisa dibilang lumayan jauh sih. Ga sampe 1 jam di sana, terus balik lagi ke Sardjito. Lanjut nyoba ke bank BRI lagi dan akhirnya berhasil bikin rekening. Finally......


Cerita kedua yaitu cerita tentang suatu hari di penghujung bulan Agustus. Jadi, ceritanya di hari itu, hari Kamis, kita diminta tanda tangan buat bukti terima gaji relawan. Tempat tanda tangan-nya di Shelter BWSO, Maguwoharjo. Jauh guyss :((


Jadi, petualanganku hari itu dimulai sekitar jam 3an. Pertama, aku ke Hartono mall dulu karena ya, lumayan searah sama Maguwo. Di Hartono, rencananya aku mau nyari resistance band buat penelitian sekalian Sholat Ashar di sana. Udahlah itu aku Sholat Ashar, terus mau masuk ke Mall. Nah nah nah, pada waktu itu sodara-sodara, aku belum install PeduliLindungi dan main Pede aja mau masuk dengan berbekal kartu vaksinasi. Ditolak lah aku guys!! WKWKWK. Dan, taulah hape ku yg memori nya udah full, kagak bisa download aplikasi lagi. Jadi rencana pertama GAGAL.


Yaudah, akhirnya ke Mall Hartono cuma numpang Sholat Ashar. Habis itu cuss lah ke BWSO Maguwo. Sampe sana, aku nyari namaku di list supaya bisa tanda tangan. Dan tau apa yang terjadi?

Namaku GA KETEMU di list mana-mana.


"Heish, cobaan apa lagi ini :((( "


Mana Bapak-bapak TNI yang jaga tu juga ga gitu paham, jadi aku disuruh nunggu Bapak-bapak lain yg lebih paham. Aku cuma bisa duduk, sambil coba nanya sana-sini via WA kok namaku ga ada di list. Waktu terus berputar, sampe udah mau Maghrib. Akhirnyaa, Bapak-bapak itu datang juga. Ternyata kertas yg ada namaku itu keselip di map yang lain. Baru deh aku bisa tanda tangan. Selesai tanda tangan, adzan Maghrib berkumandang.


"Pak, di sini ada tempat Sholat?"

"Wah, gak ada Mbak"


Hiks, brb nyari masjid di googleMaps, dan untungnya ada yg deket. Jalan lah ke masjid. Ternyata, masjidnya kayak Masjid agung gitu.. Tapi lupa namanya. Masjidnya baguuuus. Alhamdulillah :))

Selesai Sholat, aku pesen grab bike lagi untuk yg ketiga kalinya (1. Sardjito-Hartono, 2. Hartono-Maguwo, 3. Masjid-Shelter TJ seberang Transmart).


Sesampainya di shelter TJ, aku naik TJ (yaiyalah). And apparently, that was the last bus that night. How fortunate :'

Gimana coba bayangin kalo bus nya udah habis. Bingung lah saya. Akhirnya, setelah naik bus yg terakhir itu, aku turun di seberang Galeria Mall. Harusnya aku bisa turun di shelter yg lebih deket dari rumah, tapi karena itu bus terakhir jadi dia kayak gak sampe muterin rute biasanya dan balik ke markas. Well, aku minta dijemput Yafi. Aku nunggu Yafi bahkan sampe shelter TJ-nya tutup. WKWK.


Aku nunggu di pinggir jalan, sambil nyetel lagu nya Loco - Just Like This (fear. george). Bahkan, sampe pas bonceng adek ku, aku masih muterin lagu itu kenceng2 karena males ngeluarin headset. Tadinya sempat kepikiran mau mampir jajan dulu, tapi begitu naik motor berubah pikiran. Pengennya pulang, mandi, terus makan :')


Selesai lah petualanganku hari itu. Udah lama banget gak ngebolang, gara-gara pandemi dan juga karena kerjaan nya gitu2 aja, gak perlu pergi ke sana ke mari.


Singkat cerita, kegiatan relawan ini aku ikuti sampe bulan Oktober. Bulan November aku dah gak sanggup lagi, karena mau fokus ngerjain tesis. Bulan Oktober sebenernya juga udah pengen berhenti, tapi gak enak sama yg lainnya dan mereka masih meng-encourage untuk tetep stay, jadi aku bertahan.


Kegiatan relawan ini tu ya cukup energy consuming sih karena aku harus koordinasi sama para PJ relawan di kota Yogya. Terus tiap minggu kalo bisa ngadain gmeet sama para PJ. Jadi kayak aku harus chat dan berkomunikasi sama banyak orang, dan gak boleh slow respon. Selain itu juga koordinasi sama pihak dinkes, presentasi di zoom meeting sama dinkes dan beberapa kapus di kota Yogya. Lumayan lucu juga sih, karena aku jadi banyak kenal anak 2014, 2015, 2016, wkwk. Duh, berasa banget tua nyaa.


Selama 3 bulan itu, ada sih petualangan lainnya. Ada yg pagi2 aku ke Kelurahan Rejowinangun dulu buat serah terima alkes, trus aku dari Kelurahan Rejowinangun naik grab ke XT Square. Aku chat mas Rezky minta nebeng sampe Sardjito, minjem helm pulak. Hehehe, biar agak irit ongkos. Terus, ada juga aku pagi2 ke Puskesmas Mergangsan lanjut ke Puskesmas Mantrijeron. Waktu itu ke sana buat nawarin bantuan dari relawan ini. Dari Puskesmas Mantrijeron baru berangkat ke Sardjito. Yang ini gabisa nebeng siapa2, hehe. Terus, habis itu ada pamitan-pamitan ke Puskesmas Mantrijeron, Umbulharjo 2, sama Gondokusuman 2. Kali ini naik grabcar karena barengan sama PJ namanya Buston. Lucu dan rajin si Buston ini. Sekarang lagi internsip di Salatiga.


Petualangan yg ampe malem juga ada lagi. Aku lupa nama daerahnya, tapi dia 11-12 sama Maguwo. Tapi, sore itu aku gak lagi ke Hartono dulu. Oiya, pas ini tu aku pertama naik TJ sampe seberang UPN. Dari seberang UPN aku naik grab buat ke tempat tanda tangan (again, buat dapet gaji bulan September). Nah, waktu itu, aku ada agenda rapat sama Juan dan dr. Susan. Tapi, tanda tangan batas terakhirnya hari itu. Jadi ya mau ga mau aku ikut rapat sambil naik grab. Pas sampe sana.... OMG susah banget sinyal im3 beeeeb. Jadilah aku ikut rapat sambil duduk di luar (sinyal paling mending di luar), sambil pake HP, sambil buka laptop (laptop dah gak bisa konek saking jeleknya sinyal). Ikut zoom dari HP pun beberapa kali keluar-masuk sendiri. Sedih betttt.


Rapatnya kayaknya selesai hampir jam 5 sore. Habis kelar rapat aku langsung tanda tangan dan selesaiin urusan di sana bcos gamau ketinggalan bus. Aku pulang naik grab ke shelter seberang Transmart lagi, terus naik TJ. Kali ini bisa turun di shelter paling deket sama rumah dan akhirnya dijemput Papa di shelter TJ. Hahaha, another petualangan sambil frustasi ikut zoom tapi keluar-masuk sendiri gegara sinyal elek.


Kayaknya bahan cerita tentang ini udah habis. Next pengen cerita bulan November-Desember, gimana aku akhirnya Seminar Proposal Tesis!!!! Gendeng reeek. Terus, pengen cerita bulan Januari-Februari 2022 yang bener2 kek roller coaster, WKWK.


Tungguin ya.. (siapa yg nunggu? aku lah, biar bisa aku baca lagi, trus nostalgia aku pernah begini, hehe)

Comments

Popular posts from this blog

One Day Before My First Tentamen

Sweetest-2-months part2: Homesick, JJS naik mobil Bu Lurah, dan Bonding Nite Diketawain Abida

99 Naga di Langit Eropa