Brownies ;)

Kata Wendy di ComedyProject: This is it. Brownies kukus ala chef farah banget (red. parah banget)

Foto di atas itu brownies bikinan saya lhooo (Selasa, 07-02-2012). Berbekal save-save an page di opera mini hp yang isinya resep brownies kukus, saya membelanjakan uang saya di Intisari untuk membeli bahan-bahan yang saya perlukan. Di Intisari kemarin, aku beli SP, emulsifer, vanili, dark coklat, white coklat, coklat bubuk, pasta coklat, pasta mocca, solet (aku belinya enam coba? dudul banget, buat apa juga beli banyak-banyak), sama loyang persegi ukuran 16x16. Loyangnya kecil, because of saya hanya akan membuat cake-cake yang dikukus dengan soblok yang biasanya buat masak nasi, jadi ukuran loyang harus fit sama soblok gue. Dan, loyang 16x16 itu mepet banget. Kalo gak ati-ati adonannya bisa tumbah membanjiri seluruh penjuru kota layaknya lahar dingin di musim kemarau.

Oo iya. Mas-mas nya yang ngambilin loyang di Intisari lucu. Hehehe. Masih kecil deh kayaknya, mungkin anak SMA dan atau yang sederajat itulah. Jadi, pas milih loyang sengaja tak lama-lamain. (Hehe, enggak juga kok)

Lah, ini tu the first time ai cook brownies. Sebenernya yang kedua sih (nyanyi dulu yok: Jadikan aku yang kedua, buatlah diriku bahagia, walaupun kau takkan pernah, kumiliki selamanya). Tapi, yang kedua itu aku bikinnya brownies instan. Itu lo, yang bentuknya kotak kayak kotak susu bubuk, terus ada macem-macem kayak brownies kukus, black forest, white forest, hutan hujan tropis aja deh sekalian. Jadi, bikinnya tinggal campur ini campur itu, kukus deh. Kalo yang brownies instan itu gilak enaaaaaaaaaak bangeeeeeeeeeet. Pas nungguin brownies nya yang lagi di kukus ni ya, kan keluar uap-uap tu, basa jawanya kebul-kebul. Nah, kebulnya itu gilak wangi coklatnyaaaa, bikin melting kayak kalo ketemu *piiiip*. Hahaha. So, gara-gara itu aku jadi punya kepercayaan diri yang cukup besar untuk memulai membuat brownies berdasarkan resep. Pasti hasilnya enak.

Ternyata bikin brownies tidak semulus belanja tepung. Untung ada my beloved mom, jadi adonan browniesnya bisa terselamatkan dari jeratan pergaulan bebas yang kini telah menjakiti beberapa daerah di Indonesia, khususnya Indonesia bagian timur-tenggara-selatan-barat daya-barat-barat laut-utara-timur laut (nyanyi lagi).

Iklan ya. Tiba-tiba aku inget temen SD ku, his name is Abrid Madilantoro yang menciptakan lagu sbb (sebagai berikut):
Timur-tenggaraaa, rabu! kamis, jum'at, sabtu, mingguuu kuturut ayah ke kota, naik-naiiik ke puncak gunung tinggi-tinggi sekali, kiri kanan, kuuulihat ibu pertiwi sedang bersusah hati, aaair nya! diobok obok, airnya diobok obok, ada ikannya kecil-kecil pada mabok, dingin-dingin, dimandiin nanti masuk angin. Ada air hujan, rasanya tawar. Ada air laut, rasanya asin. Ada air susu, rasanya manis. Lalala

Bagus kan lagunya, tepuk tangan dulu ya buat Masterpiece nya. Abrid ki cen kreatif abis, gek lucune ra ketulungan. Aku bisa ketawa sampe sakit perut gara-gara dia.

Kembali mengupas tentang brownies yang saya buat. Setelah melalui beberapa proses seperti mixing, pouring, and kukusing, akhirnya brownies jadi juga. Gara-gara dah gak sabar pengen tau kayak apa jadinya, tu coklat-coklat persegi di dalem kukusan diliatiiiiin terus. Dicek pake tusuk gigi udah kering apa belum. Akhirnya, untuk membunuh rasa penasaran itu, browniesnya diangkat deh.

Oya, pas ngukus juga kebul-kebul loh. Dan, itu wanginya enak banget. Suer deh. Rasanya? Jangan ditanya, cekidot dan simpulkan sendiri.

"Hari Rabu (08-02-2013), aku ke sekolah dengan membawa sedikit buku (as usual). Tapi, hari ini tu sedikit nya sedikit banget. Kenapa? Soalnya biar tasnya gak berat kalo aku bawa brownies ke sekolah. (emang brownies beratnya berapa ton sih ya?)

Di sekolah, pas jam istirahat, aku masih belum berani ngeluarin tu beberapa potongan brownies untuk di share ke temen-temen. Aku baru nge share pas pergantian jam gitu, udah agak siang. Aku kasih ke epul, maulida, desta, sama rinda. Dengan wanti-wanti bahwa itu bikinanku. Haha, bahagia banget punya temen baiiiik kayak mereka. Mau rasanya kayak apa juga mereka pasti bilang: Enaak kok Juup..

Siangnya, habis istirahat kedua itu pelajaran matematika Bu Ndari dan hari ini ulangan matematika dasar. Pas lagi serius-seriusnya ngerjain soalnya, my best daddy sms: Udah mau pulang belum? Aku langsung toleh kanan yang kebetulan di sana ada damon.
Aku: Damon, ntar mau belajar gak?
Damon: Gak tau yuf. Kang, arep sinau ra?
Tukang: Iyo wae rapopo.

Belum pa, pulang sore -->message delivered.

Akhirnya, setelah bel pulang sekolah, aku nangkring di lesehan pecel lele, lesehan perpus ding, pesen bebek goreng sama lele goreng dibungkus buat oleh-oleh yang di rumah.

Seperti biasa, bukan Aziz, Damon, sama Tukang, kalo mereka gak berbuat keanehan. Hari ini tu mereka nyanyi nya cherrybelle terus.
You are beautiful, beautiful, beautiful.
Kamu cantik, cantik, dari hatimu.

Walopun aku tau kalo aku emang cantik begitu, aku tetap berterima kasih kok sama mereka yang udah menyumbangkan suaranya emasnya buatku.

Kalo gak nyanyi, mereka suka ngomong yang diulang-ulaaaaaaaaaang terus. Terus, gara-gara nemu tulisan 'nenen' di lembar soal yang tak kasihin ke mereka, tiap nemu soal susah ditulisin 'nenen was here', 'nenen bingung'. -_______-

Sampe di nomer 20, aku mencoba untuk menawarkan brownies yang ada lima potong. Kali ini aku gak bilang apa-apa.
Aziz: Ini lukia (jual brownies beneran, yang punya temen namanya Adhi. Beneran kalo ini browniesnya enaaak bangeeet) yuf?
Aku: Bukan
Aziz: Kamu sering beli lukia to?
Aku: Kok tau?
Aziz: Adhi yang cerita.

Mereka makan masing-masing satu. Aku enggak berani liat ekspresinya. Mereka makan, habis. Terus sisanya tak tawarin lagi.
Aku: Ini, habisin aja.
Aziz: Beneran yuf?

Nah, sisa yang tinggal dua itu langsung diambil sama Aziz sama Tukang. Damon enggak kebagian.
Aziz: Wah, mon, paroan.
Damon: Ora, ora. Rasane wagu e, ra cocok aku.

HAHAHAHA. Haduh, sedih juga sih sebenernya.

Aku: Kalo wagu, berarti normal kok.
Tukang: Iyo sih, cen rasane wagu. Tapi yo tak pangan wae sih.
Aziz: Wagu? Enak-enak wae sih (hua, ai lop yu puul). Dikasih racun po yuf? (emang aku sekriminal itu ya)
Aku: Enggak lah.
Tukang: Udah lama ya ini?
Aku: Enggak. Itu baru kemarin, tapi aku yang bikin.

Semua-semuanya langsung mukanya gak enak. Muntah-muntah, sambil megangin perut mereka.
Tunggu ya. Pasti bisa bikin brownies yang beneran enak!"

Comments

  1. hahaha, aneh banget deh yuf temen lo bertiga itu, kocak banget xD

    btw, wagu apaan?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

One Day Before My First Tentamen

Sweetest-2-months part2: Homesick, JJS naik mobil Bu Lurah, dan Bonding Nite Diketawain Abida

99 Naga di Langit Eropa